MY LIFE

HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN PANJANG DAN AKU TAK INGIN MENYIA-NYIAKAN SETIAP MOMENTNYA

Rabu, 26 Juni 2013

Film "Masih Diusahakan"

Film, oke waktunya ngeshare film nih, haha

Film yang disutradarai oleh Ferdan (anak Surabaya) ini mengangkat kisah tentang sisi lain kehidupan orang-orang pinggiran di sekitar pelabuhan yaitu kehidupan kuli angkut barang di pelabuhan tanjung mas. Pemerannya yaitu, Andhi Surya Khusuma sebagai Slamet, kuli angkut pelabuhan, Ariani Suwandi sebagai istri kuli, Dwitantri sebagai Ina, anak kuli, Yusuf Fadni Utama sebagai Parjo, teman kuli angkut Slamet, Syarif Hidayatullah sebagai Cipto, teman kuli Slamet, Safilia Vinandita sebagai dokter, Renny Desiana sebagai asisten bupati, Okta sebagai bupati, Ambar sebagai ibu warung, Ferdan sebagai bapak RT dan mandor pelabuhan.

Nih muka-mukanya,


 Ariani, Vinan, Tantri, Ferdan, Renny, Ucup



Vinan, Ambar, Ariani



Aryani, Okta, Renny, Vinan



Oke lanjut ke sinopsis film,

Slamet si kuli angkut yang hidup serba kesusahan, hidup dalam rumah yang sangat sederhana bersama istri dan anaknya, Slamet yang bekerja sebagai kuli angkut pelabuhan memiliki teman yang sama-sama bekerja sebagai kuli yaitu si Parjo dan Cipto, keseharian Slamet bekerja sebagai kuli angkut barang  guna mencari nafkah untuk membiayai sekolah anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarganya. Pada suatu malam ketika Slamet dan istrinya makan, si Ina yang mau menyusul makan mengeluarkan surat pemberitahuan sekolah, bahwa ia belum membayar spp selama tiga bulan, akhirnya si Ina tidak jadi makan karena pusing memikirkan pembayaran spp sekolahnya, dan ia disuruh ibunya untuk tidur, lalu istri Slamet juga mengeluarkan struk hutang di warung yang sangat banyak kepada Slamet, dan menceritakan bahwa ibu yang memiliki warung yang dihutanginya telah menagih-nagih hutang dari istri Slamet. 

Akhirnya Slamet berjanji untuk meminjam uang kepada mandor pelabuhan untuk menutupi semua hutang dan pembayaran spp anaknya. Paginya Slamet menghadap mandor pelabuhan untuk meminjam uang, namun sang mandor tidak memiliki uang sebanyak yang dibutuhkan Slamet, sehinga Slamet pulang dengan tangan hampa. Hari demi hari berlalu, Ina mulai sakit, ia pun dilarikan ke puskesmas untukmendapatkan perawatan, namun setelah di periksa ternyata Ina sakit parah dan harus dilarikan ke rumah sakit karena peralatan puskesmas kurang memadai, namun karena tidak mempunyai biaya Ina dirawat ibunya di rumah.

Di sisi lain, sedang gemparnya pemilihan umum bupati di daerah pelabuhan, ibu Shinta, calon bupati memberikan janji bahwa akan mensejahterakan kaum buruh pelabuhan termasuk kuli, memberikan bantuan ke puskesmas untuk menunjang kesehatan masyarakat sekitar pelabuhan, namun setelah terpilih janji tersebut tidak ia jalankan, kehidupan kuli macam Slamet, Parjo, dan Cipto makin susah, dana puskesmas di korupsi sehingga peralatan dan obat-obatan kurang lengkap. 

Akhirnya setelah beberapa lama anak Slamet, Ina meninggal dunia karena tidak dibawa ke rumah sakit, dia tidak kuat karena penyakitnya semakin hari semakin parah. Di sisi lain ibu Shinta sang bupati akhirnya mendapatkan ganjaran, ia di tangkap KPK atas tuduhan korupsi dana puskesmas, seluruh rumahnya disita, para kuli angkut dan buruh lainnya berdemo menanggapi penangkapan bupati oleh KPK, mereka minta keadilan.

Proses pengambilan gambar di rumah Slamet (rumah warga)



Pengambilan gambar di pelabuhan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar