Tekkom, apaan sih tekkom? itulah sebutan dari anak-anak plano smt 2 untuk menyebut sebuah mata kuliah yang menyenangkan (?), tekkom adalah mata kuliah wajib smt 2 yang musti dilalui oleh mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Gunanya apa sih Teknik Komunikasi bagi seorang perencana? emang komunikasi ada tekniknya yak? Oke, tak jelasin ni, Teknik Komunikasi sangat berguna bagi Seorang perencana (lulusan Perencanaan Wilayah dan Kota) karena jika dilihat dari prospek kerjanya kedepan, seorang perencana lebih bekerja sebagai managemen kota atau wilayah dan sebagai penengah antara pemerintah dan masyarakat, seorang perencana juga bekerja untuk merencanakan suatu wilayah yang selanjutnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam pembangunan. Nah untuk dapat menyampaikan hasil kerja kepada pemerintah, atau meluruskan putusan pemerintah kepada masyarakat, seorang perencana membutuhkan teknik-teknik dalam menyampaikannya, makannya dibutuhin Teknik Komunikasi guna memperlancar penyampaian hasil kerja.
Nah, masuk, kenapa aku beri judul sebuah pelajaran berharga dari Teknik Komunikasi. Nih alesannya, jika di flash back dari pertemuan pertama sampe sekarang, tugas-tugas yg di kasih dosen itu banyak, nih urutannya, tugas pertama buat tulisan makalah yang isinya tentang pelabuhan (dapet temanya pelabuhan), presentasi, buat poster tentang pelabuhan, dan yang terakhir dan yg paling jegerrr, buat film tentang pelabuhan (pelabuhan lagi, dah nasib). Dan peranku adalah sebagai kuli angkut pelabuhan, take pertama hari senin 3 Juni 2013 di rumah warga, daerah Ngesrep, Banyumanik. Memang kita carinya rumah yang bisa dikatakan maaf jelek dan kurang layak huni, namun pengalaman cari rumah tersebut susah, dan dapet pembelajaran berharga, aku menyimpulkan bahwa orang kota jauh berbeda dengan orang desa, orang kota sangat individual dan perhitungan luar biasa, kurang peka terhadap perasaan orang lain, dan hanya pengen untung saja, bayangkan saja, kita mau izin ngambil gambar untuk dua hari aja musti bayar buat jasa coba, bener-bener mengharukan orang-orang kota, coba di Klaten minta izin buat ngambil gambar di rumah warga, pasti malah dikasih makan, mendapat perlakuan ramah, mungkin suruh tidur di rumah warga.
Nih dapet gambarnya, proses pengambilan film di rumah warga,
Lanjut, hari berikutnya, rabu, 5 Juni 2013, pengambilan film di pelabuhan.
Baru pertama aku pergi ke pelabuhan, kagum lihat banyak kapal, unik-unik, trus langsung ke gedung bagian perizinan pelabuhan buat izin ambil gambar film di pelabuhan. Pengambilan pun dimulai, aku, ucup, sama syarif izin ke sebuah kapal yang sedang ngangkut barang-barang sembako kaya beras dan LPG, kami izin ingin membantu namun juga diambil gambarnya, oke di izinkan, aku disuruh ngangkut beras 50 kg coba, aku langsung nampilin senyum kuda lah, trus aku minta dispensasi pengangkutan, dan akhirnya ngangkut kardus, entah isinya apa tapi cukup memunculkan keringat. Tiba-tiba muncul truck dengan minyak goreng beserta jerigennya penuh di belakang bak truk, aku pun mbantuin, tak terkira para kuli itu bekerja sebegitu kerasnya buat menghidupi keluarganya, bayangkan saja, dengan panasnya terik matahari di ubun-ubun, serta panasnya bak truck karena di bagian bawah bak adalah besi sebagai pijakan para kuli serta licinnya besi tersebut akibat minyak yang tumpah, sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan dan sangat berharga. Akhirnya jam setengah dua siang semua sine film selese dan bergegas pulang ke tembalang, Undip.
Nih fotonya,
sekian dulu yak, tunggu pengalaman menyenangkan selanjutnya, hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar